Minggu, 12 Mei 2013

Anak-anak itu subahanalloh sekali yah 


          Bismillah…. Dengan menyebut nama Allah, sudah dari kemaren- kemaren ane pengen banget nulis tentang dunia anak. Yaah… karena sekarang alhamdulilla bekerja di dunia anak hehehe J  jadi mulai sedikit-demi sedikit tau bagaimana cara mengkondisikan anak yang pastinya, dari segi ilmu psikolog, dan ndak kalah menarik dari segi polah yang wuaaah….. subhanalloh sekali yah J
          Dalam kurun waktu terhitung dari bulan Oktober 2012 hingga sekarang Mei 2013 (wah….sudah hampir 7 bulan J ) dan ternyata ilmu tentang anak itu kalo di liat-liat nih kompleks banget, hehe..
Disini ane juga mengenal tentang “ Anak yang Berkebutuhan Khusus “, emm…apa tu??? Hehe… ya maksudnya adalah anak yang berkebutuhan khusus itu (ex : autis, tuna netra, tuna rungu, dan masih banyak lainnya). Bersyukurlah kita, kita dikaruniai anak yang Alhamdulillah sempurna dari segi kejiwaan, dan fisik. Coba bayangkan, diluaran sana banyak sekali yang orang-orang yang diamanahi Allah seorang anak yang berkebutuhan khusus seperti tadi yang saya katakan.
          Kesabaran untuk menghadapi anak yang berkebutuhan khusus memang sangat luarbiasa, karena mereka tidak sama dengan anak-anak yang lain. Mungkin di sekolah, kalao mereka disamakan dengan manusia normal pada umumnya tidak akan sama, jadi janganlah terlalu menuntut lebih terhadap mereka. Karena mereka memilki kemampuan yang berbeda.
          Next…. Ngomongin tentang dunia anak, ternyata usia emas mereka adalah sekitar umur 5 tahunan. Di usia ini anak sangat mudah untuk menerima masukan entah itu lewat dari suara ataupun dari penglihatan mereka. Oleh karena itu di fase usia ini, sebisa mungkin kita sebagai orangtua memberikan asupan ilmu buat mereka (cobalah untuk mengenalkan kepada mereka tentang, warna, huruf, do’a-doa pendek, hadist pendek, dll).
          Kemudian, fase umur 2.5 – 3.5 tahun adalah fase anak-anak yang emosniya bisa meledak-ledak looh…jadi bagi ibu-ibu nih harap waspada yaaah J
Kemudian anak-anak itu juga perlu dilatih kedispilinan loh, dan ternyata penerapan kedispilinan dibagi menjadi 2:
·        Kedisiplinan Otoriter
Apa tu?? Maksudnya nih peraturan itu dibuat oleh orang tua saja.

·        Kedisiplinan  Demokratis
Nah kalau yang ini lebuh dianjurkan, karena kita melatih anak agar mengemukakan pendapat mereka tentang suatu peraturan dan anak-anak jua lah yang akan melaksanakan

          Kemudian pada suatu pertemuan dengan wali muri, ada salah satu dari wali mengemukakan tentang suatu permasalahn yang sedang dihadapi oleh anaknya. Pada awal mulanya anak itu mandiri, apa-apa gak ditemenin, namun pada akhir-akhir ini kok manjanya minta ampun, apa-apa ndak mau sendiri, mintanya ditemenin. Itu kenapa ya????
          Nah….ternyata dari psikoloh menjawab, itu namanya Regresi. Atau suatu kemunduran Perkembangan.
Ini semua ada beberapa faktornya loh, mungkin si anak itu butuh perhatian dari orang tua (ya….mungkin karena orangtuanya jarang banget dirumah, dan lebih sering berada diluar rumah dalam artian kerja, terkadang anak juga butuh perhatian. Naaah….. ini bisa jadi pelaran buat kita ya J biar lebih perhatiin anak-anak kita. Kemudian, factor yang lain nih, mungkin si anak akan mempunyai saudara kandung baru (ade’ baby loh maksudnya) hehehe J. Jadi ketika anak-anak akan mempunyai adek, ini cukup menjadi waspada buat para ibu yah…. Ternyata ini fase yang sangat sensitive yang bahkan anak bisa memukul, bahkan nangisnyapun bisa sampe meronta-ronta.
          So….. intinya, sesibuk apapun kita, tolonglah…please, anak-anak butuh perhatian kita. Jangan sampai yah, anak- anak malah lebih nurut sama Bu gunya di sekolah daripada sama Umminya sendiri.

Nice… semoga menginspirasi buat para Ibu dan Calon Ibu ^_^

Barakallahu fiikumm J




Going to ExtraMiles

“Berusahalah diatas Rata-rata Orang Lain”
^_^